UPIN & IPIN PENGIKIS BUDAYA BANGSA
Saya punya keresahan tentang serial Upin dan Ipin ini. Dulu jaman SD sampe kuliah suka ini, ngikutin dari jaman ada Raju sampe Raju nggak muncul-muncul lagi (bagi yang merhatiin). Inikan buatan Malaysia ya? Tapi kok isi ceritanya semakin kesini makin aneh ya?
Kenapa aneh? Padahal isi ceritanya amat mendidik dan ringan untuk dikonsumsi anak-anak. Tapi cobalah perhatikan di beberapa episode serial dari negeri Jiran Malaysia ini mengangkat tema tentang budaya dan adat di sana. Salah satunya ialah Wayang kulit serta batik.
Kenapa resah? Tentu saya resah, sebab hampir kebanyakan yg menikmati serial ini adalah anak-anak. Generasi bangsa. Jika dari kecil mereka melihat dan dikte bahwa Wayang dan Batik ini adalah bagian dari Upin-Ipin, budaya dan adat Malaysia. Lambat laun ada yang di kikis dari identitasnya.
Cara paling halus membunuh suatu bangsa ya, dari Generasi penerusnya. Dikemas sedemikian lucu dan menggemaskan. Tapi dampak yang di pertaruhkan juga bukan hal yang patut di remehkan. Pelan-pelan, beberapa tahun kedepan, Wayang dan Batik bisa saja bukan hak milik bangsa ini lagi. Jika ini terjadi, siapa yang mesti disalahkan?
Jika perihal isi dan bobot ceritanya yang ributkan, sekarang sudah ada beberapa serial kartun dari Indonesia yang bisa bersaing. Ada Nusa dan Rara, Juga Rico yang tidak kalah kerennya. Pesan moral dan agama di dalamnya juga kaya, ringan di nikmati dan tentu buatan anak bangsa.